Resensi Buku : Gagal Menjadi Manusia oleh Dazai Osamu

Gagal Menjadi Manusia

Oleh Dazai Osamu

Judul : Gagal Menjadi Manusia

Penulis : Dazai Osamu

Penerjemah : Asri Pratiwi Wulandari

Editor Penutur Bhs. Jepang : Ribeka Ota

Penerbit : Penerbit MAI

Halaman : 173 Hal.

Genre : Sastra Klasik

Sinopsis~~~

Hidupku penuh aib.

Catatan pria itu dimulai dengan pengakuan demikian. Ia menggunakan lawak untuk menipu dirinya sendiri, menipu orang lain, membuat kesalahan yang tidak dapat diperbaiki, lantas menjatuhkan keputusan atas diri sendiri bahwa ia gagal menjadi manusia

Akan tetapi begitu pria itu tidak ada, seorang wanita berkata dengan nada penuh rindu, "orangnya tulus penuh perhatian... ia tetaplah anak yang baik seperti Tuhan."

Karya Dazai Osamu yang mempertanyakan apa itu hidup sebagai manusia dan apa itu hidup bersama manusia. Karya yang dipercaya menjadi surat wasiatnya.



Ternyata sudah mau ganti tahun aja, ya. 2020 tidak kerasa bakal out secepat dan sesulit ini. Kira-kira tahun depan bakal gimana ya? Apakah tetap menjadi seperti ini atau mau ngubah resolusi lagi? Ah sudahlah~~~

Ini adalah pertama kalinya aku membaca novel Jepang, terjemahannya bagus sekali dan mudah dipahami, penerbit sangat serius dan sepenuh hati dalam menerjamahkan buku ini, dan ya Novel ini adalah novel pertama yang mereka terjemahkan.

Kalau berdiskusi mengenai apakah ‘aku telah gagal menjadi manusia’ itu cukup abstrak sih. Entah bagaimana mendeskripsikannya, intinya aku tidak tau.

Novel karya Dazai Osamu ini yang berjudul Gagal Menjadi Manusia/No Longer Human/Ningen Shikkaku, isinya cukup dark dan mengajak untuk berpikir tentang bagaimana isi kepala seorang Oba Yozo yang semrawutan tak berarah. Barangkali, tidak semua peristiwa yang dialami Oba Yozo bisa dipahami sedemikianrupa. 

Dari asumsi orang-orang, bahwa buku ini adalah wasiat Dazai Osamu, karena setelah dia menulis buku ini dia memustuskan untuk bundir dengan istrinya.

- Prolog, Tiga catatan, Epilog. Ketiganya saling berkaitan

Kadang suka mikir, kenapa sih Oba Yozo terus ngelakuin minum-minum, mau diperkosa, nulis komik porno, dan terus nyobain bunuh diri? Padahal, dia hidup dengan keluarga aristokrat yang mana hidupnya tidak punya masalah dan tercukupi. Banyak masalah, kan?

Oba Yozo juga tidak punya musuh atau temen yang mau menghancurkannya, bahkan dia tidak punya masalah dengan orang-orang. Namun, perlu dipahami bahwa seluruh masalah yang Oba Yozo alami adalah berasal dari dirinya sendiri. Masalahlah yang terjadi pada diri Oba Yozo sendiri.

Perasaan ketakutan terhadap manusia. Hidupnya penuh aib. Itu semua ia tutupi dengan sebuah lawakan, lawakan yang ia gunakan untuk menipu dirinya sendiri dan manusia lain agar Oba Yozo bisa ‘berbaur’ dengan manusia lain dan mengatasi ketidakberdayaan dirinya.

Dan, lawakan itulah yang menjadi sumber masalah bagi Oba Yozo dan pikiran berantakannya.

"Manusia saling menipu. Anehnya, mereka tak merasa tersakiti, maupun menyadari bahwa mereka tengah saling tipu. Rasanya, hidup manusia itu dipenuhi berbagai kasus ketidaktulusan yang benar-benar cemerlang."

Dan, oh satu lagi, Halaman 101, hahaha. Shigeko ku yang polos dengan pertanyaannya :( :)

Hmm, bagaimana ya.

---

Tips, xixi. Baca buku ini pelan-pelan ya, biar bisa memahami bagaimana isi pikiran sang Oba Yozo, sekaligus melihat dari sudut pandang Oba Yozo sendiri.


Kalian yang Introvert, mungkin bakal suka sama quote ini, hehe.

"Aku iri kepada mereka yang mampu menjalani hidup di tengah semua jenis manusia."

k h a r n

 

 

 

Komentar